Desi Natalia Sari - wartaone
Jakarta - Kandungan protein dalam ikan laut sangat tinggi, selain itu, ikan juga merupakan sumber asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat besar peranannya dalam mencegah berbagai macam penyakit, seperti jantung koroner, aterosklerosis dan beberapa penyakit kanker. Tetapi, Anda harus jeli dalam berbelanja ikan, pasalnya di balik kelezatannya tersembunyi bahaya keracunan histamin yang bisa disebabkan karena penanganan ikan yang tidak baik.
Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat pada ikan. Asam amino ini merupakan salah satu dari sepuluh asam amino esensial yang dibutuhkan oleh anak-anak dan bayi, tetapi bukan asam amino esensial bagi orang dewasa. Di dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek psikoaktif menyerang sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktif-nya menyerang sistem vaskular. Pada orang-orang yang peka, histamin dapat menyebabkan migren dan meningkatkan tekanan darah.
Gejala keracunan akan muncul apabila kita mengonsumsi ikan dengan kandungan histamin yang berlebih, yaitu dalam jumlah di atas 70-1000 mg. Akibatnya, timbul muntah-muntah, rasa terbakar pada tenggorokan, bibir bengkak, sakit kepala, kejang, mual, muka dan leher kemerah-merahan, gatal-gatal dan badan lemas.
Sekilas gejala keracunan histamin mirip dengan gejala alergi yang dialami oleh orang yang sensitif terhadap ikan atau bahan makanan asal laut. Oleh karena itu, biasanya orang sering keliru membedakan gejala keracunan histamin dengan alergi. Sampai saat ini belum pernah dilaporkan adanya kematian akibat keracunan histamin. Meskipun begitu, kita harus tetap waspada, karena efek yang ditimbulkannya juga tidak bisa dianggap sepele.
Histamin tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah, yaitu 8 mg/100 gr ikan. Keracunan ini biasanya akan timbul karena tingginya kadar histamin yang terdapat pada ikan yang kita konsumsi. Menurut Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, keracunan histamin akan berbahaya jika seseorang mengonsumsi ikan dengan kandungan histamin 50 mg/100 gr ikan. Sedangkan kandungan histamin sebesar 20 mg/100 gr ikan, terjadi karena penanganan ikan yang tidak higienis.
Langkah yang paling tepat untuk mencegah keracunan histamin adalah dengan cara memilih dan mengonsumsi ikan yang masih segar dan bermutu baik. Selain itu perhatikan pula cara penanganan ikan secara tepat dan benar sehingga kemungkinan besar bahayanya dapat dihindari.(nls/nls)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BAHTERA JAYA
Iringan Gubernur DKI Jakarta
Arsip Blog
Mengenai Saya
- Bahtera Jaya Ancol
- Bahtera Jaya Ancol adalah Unit Pelaksana Teknis Pemerintah Provinsi DKI Jaarta yang berada di bawah Kewenangan Dinas Olahraga dan Pemuda(DISORDA)berfungsi sebagai Pusat Pembinaan Olahraga Air DKI Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar